RSS

tanah basah


Tak penah terpikir olehku
Kau dengan teganya pergi!
Apa disana kau lebih bahagia?
Apa disana lebih indah?
Dibandingkan disini bersamaku!

Kulihat kau berbaring kaku dibawah sana
Sedikit demi sedikit tanah basah itu menutupi tubuh mu.
Aku ingin teriak agar kau bangun!
Jangan disana! Bukankah gelap?
Kenapa kau tetap diam! Bangunlah!
Sampai tanah itu berubah jadi gundukan
Dan kau tetap diam dibawah sana

Ku hirup kembali aroma tanah basah yang menutupi tubuhmu itu
Aroma bunga kamboja yang menyeruak
Kupandangi sekeliling
Orang-orang yang ku kenal menangis.
Terlihat olehku sebuah nama tertera di batu itu
Itu, itu namamu
Ibu.

0 komentar:

Posting Komentar